Sampah Membawa Berkah
Di ujung gang kulihat masih banyak sampah berserakan. Tak biasanya paman pemungut sampah, petugas sampah di gang saya membiarkan sampah begitu saja. Pos sampah, tempat sampah ujung gang ksmi di Subuh hari pasti sudah bersih. Kuberanikan diri bertandang ke rumahnya, yang tak jauh dari rumahku. Astagfirullah rupanya paman sakit demam, mungkin kecapean aja, pikirku. Anak dan istrinya ramah, katanya nanti selesai mengerjakan pekerjaan rumah tangga akan menggantikan bapaknya membuang sampah. Tak apa-apa bu, kedatangan saya hanya menjenguk saja, kataku. Kulihat di sana-sini banyak sampah yang akan didaur ulang menjadi barang-barang berguna. Seperti tas, baju, topi, dari limbah plastik. Ternyata sampah membawa berkah. Ternyata lagi pekerjaan paman cuma jadi petugas kebersihan di gang kami. Sedangkan istrinya membuat kerajinan dari sampah-sampah yang bisa dimanfaatkan, kemudian menjualnya ke pasar atau ke ibu-ibu dan anak-anak yang membutuhkan untuk lomba baju dan asesoris limbah plastik. Saya sangat bersyukur lebih beruntung hidupnya dari anak paman yang cuma lulusan SD. Dari sampah saya belajar untuk selalu bersyukur bagaimanapun keadaan kita.
Komentar
Posting Komentar